Senin, 16 Mei 2016

Mapan Dulu atau Menikah Dulu

Kemapanan sebelum menikah tentunya sangat diidam-idamkan oleh wanita maupun laki-laki, apalagi yang namanya laki-laki, banyak yang gak mau nikah karena belum mapan. Susahnya lagi bukan hanya pasangan yang ingin menikah saja yang memikirkan hal ini, tapi orang tua mereka pun seolah tak mau ketinggalan dalam masalah ini. Yang paling menarik ketika orang tua justru berbicara mempesimiskan dan jauh dari keyakinan bahwa rezeki dalam kendali Allah,

Bisa jadi karena pikiran terlalu sempit tentang rezeki atau ketidakpahaman bahwa Allah sudah mengatur rezeki pada diri masih-masing makhluk-Nya, sayangnya pemahaman sederhana pun tidak dilandasi sikap yakin dan percaya bahwa Allah selalu akan memudahkan jalan bagi orang-orang yang ingin mengikuti sunnah Rasulullah.

Ukuran kemapanan dari setiap orang mungkin berbeda-beda. Ada yang sebelum punya rumah belum mapan, belum kerja berarti belum mapan. Kalo nunggu itu semua, terus kapan ada pikiran nikah, sedangkan hal dunia seperti itu tak bisa langsung didapatkan harus menanti proses.

Sudah banyak yang membuktikan bahwa mapan sebelum menikah tidaklah menentukan sebuah rezeki setelah menikah, justru banyak yang telah menikah membuktikan setelah menikah rezeki begitu mudah mengalir. Tidak ada yang tahu rezeki kamu itu seberapa , lalu kenapa kamu takut menikah jika kamu masih memikirkan harta dunia??

Tugas kita berikhtiar, nanti Allah yang mencukupi. Tugas kita menunjukkan keinginan yang kuat. Jangan memaksa kehendak, tetapi menunjukkan keinginan yang kuat itu penting.Percaya itu. Jangan hitung rezeki Allah dengan kalkulator manusia. Allah punya kalkulator yang jauh lebih canggih, kalkulator manusia tak kan sanggup menghitungnya.  

" Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya"  (Qs Ibrahim [14] 34 & an Nahl [16] ayat 18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar