Minggu, 13 September 2015

Cara Berfikir Dan Bertindak Agar Tidak Mengalami Kebosanan Dalam Pernikahan

Dalam menjalani pernikahan ada kalanya kita akan mengalami kebosanan karena berbagai macam sebab misal jengkel atas sikap suami atau istri dengan kebiasan buruknya padahal sudah sering diingatkan untuk tidak mengulanginya tetapi tetap saja dilakukan sehingga membuat jengkel. Hal tersebut tidak boleh berlarut-larut.
Berikut ini beberapa cara berfikir dan bertindak agar kita tidak mengalami hal tersebut :
  1. Pastikan pasangan kita tahu kalo kita sedang marah dan kecewa terhadapnya, karena pasangan kita bukanlah ahli ramal yang bias membaca pikiran orang. Jika kita tidak menyampaikan isi hati kita maka sampai kapanpun pasangan kita tidak akan mengerti kenapa kita kecewa kepadanya.
  2. Pastikan bahwa “amarah” kita beralasan. Tak jarang ada wanita yang marah hanya karena suami salah pencet pasta gigi, atau suami yang  menaruh sepatu melintang bukannya membujur atau suami menaruh kaos kaki di dekat meja makan dan tidak dirak sepatu yang ada, atau suami yang suka tidur miring kanan bukannya miring ke kiri. Jangan marah hanya dengan alasan yang seperti ini karena hal ini hanya akan membuat kita stress sendiri, marahlah jika ada aturan Allah yang mereka langgar, marahlah jika dia berbuat haram. Sisanya Jangan!
  3. Sampaikan kekecewaan/ kemarahan anda dengan cara yang bijak dan penuh cinta. Marah adalah api, api bisa membakar, kalo sudah membakar pasti ada yang hangus dan jika sudah hangus maka tidak akan bias dikembalikan seperti sedia kala. Artinya jika kita menyampaikan rasa marah dengan penuh kemarahan dan kebenciana maka dijamin tidak akan membawa hasil! Contoh marah yang sopan: “Kanda sayang, dinda marah kepada kanda loh, kelihatan nggak dari wajah dinda? Inginkah kanda mengetahui apa yang bikin dinda marah?
  4. Jangan marah bersama sama, karena kalo dua pasangan marah bersamaan maka rumah akan seperti hutan kebakaran, panas!! kalau pasangan kita jadi api, maka kita harus menjadi air buatnya, demikian juga sebaliknya agar panas itu segera redam, mungkin kita yang lebih sering menjadi air tapi tak mengapa karena justru nantinya keberadaan kita sebagai air akan dirindukan oleh sang api untuk mendinginkannya.
  5. Jangan pernah membawa bawa kesalahan tempo dulu. wanita cenderung ingat tentang kesalahan suami dari hari pertama menikah sampai berakhirnya pernikahan. Entah kenapa, sungguh menakjubkan kekuatan memori seorang wanita berkaitan dengan hal ini. Sayangnya jika sudah marah, ada sekian banyak daftar kesalahan yang harus si wanita sebutkan untuk membuat lawan bicara. Hal ini tidaklah patut dilakuakan seorang wanita karena kalo sebagai wanita sudah merasa lebih benar dari suami maka isteri akan kehilangan kepercayaan dan simpati dari suami. Sampai sampai bagi suami, istr tak ubahnya sebuah ember kosong yang nyaring bunyinya setiap kali dipukul.
  6. Jangan pernah berangkat ke peraduan sambil memendam rasa marah yang tak terungkap. Sampaikan sebelum kita beranjak tidur, minta lah maaf jika memang perlu karena siapa tahu Allah tidak mengembalikan nyawa kita ke jasad kita kembali.
  7. Kita bisa cuek terhadap seluruh dunia tapi jangan pernah kita cuek terhadap pasangan kita sedikitpun.
  8. Ingatlah..bahwa dibalik suami yang sukses ada isetri yang bekerja keras tak kenal lelah untuk mendukung suaminya. Mungkin kita tidak dikenal dan diakui dunia tapi jika suami berhasil maka dunia mengakuinya bahwa sebenarnya itu adalah keberhasilan sang wanita sebagai teman hidupnya.
  9. Ingatlah bahwa untuk bertengkar membutuh 2 orang, Jika salah satu mengajak bertengkar dan yang lain berusaha diam dan menyingkir maka dijamin pertengkaran tidak akan terjadi.
  10. Jika kita berbuat salah, cobalah untuk mampu mengakuinya karena mengakui tidak membuat kita buruk di hadapan pasangan tapi justru dihargai karena kita berjiwa ksatria.
Semoga tips tadi dapat bemanfaat bagi pasangan yang akan, sedang dan bosan dalam menjalani pernikahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar