Ketika terjadi sebuah pertengkaran, pikiran seseorang akan menjadi kalut serta kacau, disaat seperti ini orang tidak akan dapat menggunakan akal sehatnya dengan baik. Ini berbahaya, karena penyelesaian masalah tanpa menggunakan pikiran jernih biasanya akan membuahkan keputusan yang akhirnya berakibat sebuah penyesalan di kemudian hari. Langkah bijak yang harus dilakukan adalah menenangkan pikiran, stop pertengkaran anda untuk sesaat, jernihkan pikiran anda terlebih dahulu kemudian lanjutkan pembicaraan terhadap pasangan ketika pikiran anda telah menjadi jernih kembali.
Saat marah, dada akan terasa sesak, bahkan jika tidak kuat menahannya, luapan emosi pun dapat meledak. Jika hal itu terjadi, fatal akibatnya. Perkataan tak terpuji, hingga tindakan yang tidak terpuji dapat terjadi tanpa disadari. Untuk menanggulangi hal tersebut, cobalah untuk menahan amarah sekuat tenaga dan yakinkan diri anda bahwa kemarahan adalah hal pertama yang akan memberikan kontribusi pada hancurnya hubungan rumah tangga seseorang, jadi, jauhilah amarah ketika bertengkar dengan pasangan. Ingat, pertengkaran adalah proses untuk menemukan solusi bukan untuk saling meluapkan amarah satu sama lain yang sama sekali tidak ada manfaatnya selain hanya akan memperburuk suatu hubungan.
Bertengkar boleh-boleh saja, tapi harus fokus, jika tidak, akan mengakibatkan pertengkaran tidak jelas yang biasanya ujung-ujungnya mengungkit persoalan masa lalu pasangan. Fokuslah dengan permasalahan yang terjadi dan hindarilah memperlebar persoalan karena justru akan mempersulit mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang sedang dihadapi. Logikanya, menyelesaikan satu masalah saja sudah rumit, kok masih mau nambahin masalah lainnya lagi, bukankah itu justru akan menjauhkan diri dari titik temu solusi pertengkaran yang terjadi? Jadi intinya harus fokus dengan persoalan yang sedang dihadapi, jika ada persoalan lain yang masih mengganjal, boleh-boleh saja diselesaikan, namun tidak saat ini, tidak di pertengkaran kali ini.Jangan hanya bertanya kepada pasangan dengan kata-kata ‘Apa sebenarnya mau kamu!’, sekarang cobalah tanyakan pada diri anda sendiri, sebenarnya pertengkaran ini tujuan pastinya untuk apa. Apakah ingin merubah prinsip pasangan yang dianggap keliru atau ingin membuat pasangan menyesali perbuatan salahnya, apa pun itu, tentukan sejak awal tujuan pertengkaran anda. Maaf, bukannya menganjurkan anda untuk menyelesaikan persoalan dengan cara bertengkar, namun kita tidak bisa menutup realita kehidupan bahwa persoalan besar terkadang memang hanya dapat diselesaikan melalui sebuah pertengkaran terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar