Menjadi suami atau istri yang pantas bagi pasangan kita sama sulitnya. Tapi jika anda berdua dapat saling mendukung dan mampu mengatur keseimbangan maka predikat sebagai pasangan yang ideal bisa didapatkan.
Semua yang ada di dunia ini harus seimbang. Tanpa keseimbangan, kehidupan akan menjadi kacau, termasuk kehidupan rumah tangga. Tanpa adanya keseimbangan seorang suami mungkin tidak akan mampu menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Tanpa keseimbangan pula, seorang ibu yang bekerja belum tentu mampu menjadi seorang pegawai yang baik di kantor, atau memerankan ibu sekaligus istri yang baik di rumah. Lalu, keseimbangan seperti apa yang mampu memengaruhi keharmonisan rumah tangga?
Keseimbangan Peran
Bicara mengenai keseimbangan peran, bisa jadi anda langsung membayangkan apa saja yang sudah anda kerjakan dan apa saja yang seharusnya dilakukan pasangan anda. Padahal jika mau ditelaah lagi, tak ada salahnya anda mulai berbagi peran dengan pasangan agar tercipta suatu keseimbangan dalam rumah tangga.
Bicara mengenai keseimbangan peran, bisa jadi anda langsung membayangkan apa saja yang sudah anda kerjakan dan apa saja yang seharusnya dilakukan pasangan anda. Padahal jika mau ditelaah lagi, tak ada salahnya anda mulai berbagi peran dengan pasangan agar tercipta suatu keseimbangan dalam rumah tangga.
Sebelumnya, coba anda lihat bagaimana karakter pasangan dalam bekerja. Jika pasangan termasuk workaholic, sanggupkah ia menjadi suami ideal? Menurut pendapat psikolog, setiap suami sangat berpeluang besar menjadi bapak dan pasangan hidup yang baik. Terlepas ia pekerja keras atau pun tidak. Karena, kunci sukses terletak pada keseimbangan. Demikian sebaliknya dengan anda. Sejauh mana anda mampu membagi kesibukan di kantor dengan urusan rumah tangga.
Untuk mencapai keseimbangan sangat diperlukan kesadaran anda dan pasangan untuk menempatkan segala sesuatu pada porsi yang tepat. Persoalan pekerjaan ditempatkan di kantor saja dan jangan pernah dibawa pulang ke rumah. Begitu pun sebaliknya. Persoalan rumah dan segala krisisnya hanyalah sebatas di lingkup rumah tangga.
Menghadirkan kesadaran memang bukan persoalan mudah. Karenanya harus ada komunikasi yang baik dalam rumah tangga. Terlebih lagi bila anda berdua adalah pekerja. Saling pengertian untuk tidak saling mengganggu ketika masing-masing menjalankan tugasnya merupakan suatu yang wajib.
Keseimbangan Waktu
Selain keseimbangan peranan, keseimbangan dan fleksibilitas waktu pun perlu menjadi perhatian anda berdua. Di sini perlu ditekankan agar tidak terlalu memaksakan keadaan ketika kondisi memang tidak memungkinkan.
Selain itu, segala pekerjaan dalam rumah tangga tidak mesti terpatok pada tatanan yang baku. Rumah tangga jangan dibuat kaku: suami harus harus begini, istri harus begitu. Untuk yang sama-sama pekerja akan sangat repot. Fleksibilitas adalah kuncinya, sebab tidak ada yang bisa memastikan pada kondisi tertentu kita tetap bisa melakukan hal yang sama.
Diskusi
Sebagai pekerja, ada banyak hal yang mesti dilakukan sebagai tuntutan karier. Karena itu, sebaiknya anda mengadakan semacam perjanjian tak tertulis dengan pasangan yang pasti harus diawali dengan diskusi terbuka jika Anda berdua sama-sama bekerja. Dalam hal ini bisa saja diputuskan, pada hari-hari tertentu jika pasangan sedang tidak bisa menjemput anda pulang kantor, jangan langsung meributkannya. Demikian pula jika pasangan tidak bisa mengerjakan tugasnya di rumah. Anda bisa menggantikan, begitu pula sebaliknya. Hal ini juga akan menjadi penyaring timbulnya pemikiran-pemikiran yang negatif tentang pasangan.
Dengan langkah seperti ini tak perlu lagi ada amarah di antara Anda berdua. Yang pasti, yakinlah bahwa peran yang seimbang mampu menjadikan rumah tangga terasa lebih sehat dan langgeng.
Salam cincin pernikahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar